7 dapur dengan ide penggunaan ruang yang baik

 7 dapur dengan ide penggunaan ruang yang baik

Brandon Miller

    1. Studio 36 m² di Copan

    Satu-satunya batas antara kamar tidur dan ruang tamu di apartemen seluas 36 m² di gedung Copan, São Paulo ini adalah lemari buku yang dicat hijau (Suvinil, ref. B059*) dan merah muda (Suvinil, ref. C105*).

    Selain warna-warna yang berani, dekorasi yang dibuat oleh arsitek Gabriel Valdivieso juga mengandalkan berbagai benda-benda keluarga dan barang-barang yang dikumpulkan di pameran kerajinan. Lihat lebih banyak foto apartemen. Lihat lebih banyak foto .

    2. Apê de 27 m² di Brasília dengan perabotan multi guna

    Di dapur kecil ini, furnitur dan lingkungannya memiliki banyak fungsi: sofa menjadi tempat tidur ukuran besar, lemari menampung kursi dan meja tersembunyi di bengkel tukang kayu. Ini adalah beberapa solusi kreatif yang ditemukan oleh pemilik, arsitek dan pebisnis Fabio Cherman, untuk membuat ruangan di apartemennya yang hanya seluas 27 m² di Brasilia menjadi nyaman. Lihat lebih banyak foto s.

    3. Apartemen 28 m² dengan ruang tamu yang terintegrasi dan penuh warna

    Ukurannya sangat minim: flat studio yang terletak di lingkungan Portão, di Curitiba (PR), hanya memiliki luas 28 m². Ruang tamu, dapur dan ruang makan menempati ruangan yang sama dan tidak ada area servis. Namun bukan berarti penggunaan warna-warna yang kuat diturunkan ke latar belakang: ketika arsitek Tatielly Zammar dipanggil untuk mendekorasi area sosial, ia memilih warna dan tekstur yang mencolok serta berbagai jenis kelongsong. Lihat lebih banyak foto .

    4. Apartemen 36 m² dengan sambungan yang direncanakan

    "Kami memutuskan untuk memesan furnitur dari tukang kayu karena kami akan mendapatkan semuanya sesuai ukuran dan kami masih bisa menghemat biaya dibandingkan jika kami membeli yang sudah jadi," ujar penghuni apartemen 36 m² di São Paulo ini. Arsitek Marina Barotti kemudian merencanakan perabotannya sesuai dengan kebutuhan para penghuni.

    Bangku ini dapat menampung tamu saat makan, serta menyimpan handuk dan peralatan untuk penggunaan sporadis. Cermin persegi panjang menutupi seluruh dinding di mana meja makan berakhir, membuat area tersebut tampak lebih besar. Meja yang mengintegrasikan ruang tamu dan dapur memperlihatkan trik yang rapi: ceruk keramik sedalam 15 cm, di mana panci dan wajan bahan makanan disimpan. Lihat lebih banyak foto.

    5. Flat seluas 45 m² tanpa dinding

    Di apartemen ini, arsitek Juliana Fiorini merobohkan dinding yang mengisolasi dapur, sehingga membuka jalan lebar di antara area tersebut, yang dibatasi oleh rak buku yang dilapisi perobinha-do-campo dengan dua modul yang berkesinambungan.

    Lihat juga: 29 ide dekorasi untuk kamar tidur kecil

    Dinding antara ruang tamu dan kamar tidur kedua juga tidak terlihat. Pilar dan balok dibiarkan terbuka, begitu juga dengan saluran yang menyembunyikan kabel bangunan. Lemari dua sisi berfungsi sebagai bar di satu sisi dan berfungsi sebagai sayap intim di sisi lain. Lihat lebih banyak foto.

    6. Apartemen seluas 38 m² menemani perubahan dalam kehidupan penghuninya

    Dari seorang pelajar menjadi eksekutif yang sering bepergian, ia kini membutuhkan apartemen yang praktis, ujar desainer interior Marcel Steiner, yang disewa untuk merenovasi properti ini.dan memberikan kesan loteng kontemporer. Lihat lebih banyak foto.

    Lihat juga: 20 cara mendekorasi ruang tamu dengan warna coklat

    7. 45 m² dengan dekorasi tahun 70-an

    Dari pintu, Anda dapat melihat semua kamar di flat arsitek Rodrigo Angulo dan istrinya, Claudia, yang hanya seluas 45 m². Di bagian depan, ada ruang tamu dan dapur, dan di sebelah kanan, tempat tidur dan kamar mandi, satu-satunya kamar dengan privasi.

    Karena dia bekerja, arsitek membangun kantor di sudut segitiga seluas 1 m² ini, tepat di pintu masuk. Pintu cermin menyembunyikan ruangan ketika hari kerja berakhir. Lihat lebih banyak foto.

    Brandon Miller

    Brandon Miller adalah seorang desainer interior dan arsitek dengan pengalaman lebih dari satu dekade di industri ini. Setelah menyelesaikan gelarnya di bidang arsitektur, dia melanjutkan untuk bekerja dengan beberapa firma desain top di negara itu, mengasah keterampilannya dan mempelajari seluk beluk bidang tersebut. Akhirnya, ia mengembangkan usahanya sendiri, mendirikan firma desainnya sendiri yang berfokus pada penciptaan ruang yang indah dan fungsional yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi kliennya.Melalui blognya, Ikuti Tips Desain Interior, Arsitektur, Brandon berbagi wawasan dan keahliannya dengan orang lain yang sangat menyukai desain interior dan arsitektur. Berdasarkan pengalamannya selama bertahun-tahun, dia memberikan saran berharga dalam segala hal mulai dari memilih palet warna yang tepat untuk sebuah ruangan hingga memilih furnitur yang sempurna untuk sebuah ruangan. Dengan perhatian yang tajam terhadap detail dan pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip yang mendukung desain yang hebat, blog Brandon adalah sumber informasi bagi siapa saja yang ingin membuat rumah atau kantor yang menakjubkan dan fungsional.